Kamis, 30 Oktober 2014

KONTRAINDIKASI MENYELAM

Kontraindikasi MENYELAM

Diver pemula biasanya membutuhkan surat keterangan dokter sebagai syarat mengikuti kursus menyelam. Seharusnya surat didapatkan dari dokter yang mengetahui resiko-resiko penyelaman dari segi kesehatan namun, Di Indonesia ini cukup jarang, kecuali dokter tersebut seorang penyelam atau spesialis dalam kesehatan hiperbarik. Oleh karena itu, beberapa kontraindikasi untuk kegiatan menyelam harus diketahui bagi setiap orang yang berkeinginan untuk mengikuti kegiatan menyelam.

Kontraindikasi Absolut

Kontraindikasi absolut adalah kondisi yang mengharuskan seseorang tidak bisa menyelam sama sekali, karena akan membahayakan keselamatannya.
  • Epilepsi: Orang yang memiliki riwayat epilepsy meskipun terkontrol baik dengan obat anti epilepsy, tidak bisa menyelam karena jika terjadi kejang di dalam air akan berakibat fatal. Kenaikan tekanan di dalam air juga meningkatkan resiko terjadinya serangan kejang di dalam air.
  • Penyakit Jantung. Kematian pada penyelam dengan riwayat penyakit jantung, terutama pada usia paruh baya, cukup tinggi. Sekitar 12% -21% kematian dalam diving berhubungan dengan penyakit jantung, terutama cardiac arritmia, penyakit jantung oroner, atau penyakit pada otot jantung.
  • Kehamilan masih sering menjadi perdebatan dalam kegiatan menyelam. Namun secara garis besar wanita hamil tidak disarankan untuk menyelam terkait dengan perubahan fisiologis tubuh wanita hamil dan efeknya terhadap janin di dalam kandungan.
  • Penyakit telinga tengah akan menyebabkan penyelam tidak bisa melakukan equalisasi, sehingga kondisi tersebut menjadi kontraindikasi dalam diving.
  • Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM): Orang diabetes dengan terapi insulin memiliki resiko yang tinggi terhadap penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kecemasan, rasa bingung sampai tidak sadar, komplikasi tersebut bisa berakibat fatal di dalam air.

Kontraindikasi Relatif

  • Obesitas. Overweight meningkatkan resiko penyelam terkena penyakit dekompresi, sehingga dianjurkan bagi penyelam yang kelebihan berat badan untuk mengurangi waktu penyelaman dan menyelam dengan hati-hati.
  • Kebugaran. Kebugaran tubuh penting dimiliki oleh penyelam seperti halnya kegiatan-kegiatan outdoor lainnya. Salah satu standar yang diberlakukan adalah kemampuan berenang tanpa peralatan sepanjang 200 m.
  • Gangguan Psikiatri. Selain resiko serangan penyakit ketika menyelam efek samping obat-obatan psikiatri juga juga membahayakan penyelam.
  • Riwayat luka tembus di dada / paru-paru. Dengan riwayat seperti itu kemungkinan ada scar di paru-paru yang bisa meningkatkan resiko terjadinya pulmonary barotraumas.

Kontraindikasi Sementara

Yang dimaksud disini adalah kondisi yang menjadi kontraindikasi hanya untuk sementara sampai penyakit itu sembuh, yaitu antara lain;
  • Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) karena meningkatkan resiko penyebaran penyakit ke telinga tengah, dan
  • Barotrauma telinga tengah terutama bila ada robekan pada gendang telinga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar